Malam harinya dilanjut perjalanan ke Tana Toraja, lumayan jauh perjalanan dari Kota Makassar ke Tana Torajanya, kita start jalannya malam hari dan sampai di Tana Toraja pagi hari, tapi sebelum sampai Tana Torajanya kita singgah di daerah Enrekang untuk melihat sunrise di Gunung Nona.
Kenapa disebut Gunung Nona?
Konon menurut cerita orang sana, bentuk Gunung Nona menyerupai bentuk alat
vital perempuan, selain itu juga ada yang menyebutnya Batu Kabohong (batu
erotis).
Sesampainya di Tana toraja,
kita langsung masuk ke Londa, Londa adalah salah satu pemakaman unik, dimana
mayat hanya di masukkan ke dalam peti lalu diletakkan di dalam goa, awalnya makam
ini hanya diperuntukkan bagi keluarga tertentu, tapi sekarang dibuka untuk umum
dan menjadi salah satu objek wisata di Tana Toraja.
Di dalam goa juga banyak
sekali terdapat tengkorak - tengkorak dan peti mati, ada juga salah satu kisah
di dalamnya, salah satunya kisah Romeo dan Juliet, kisah percintaan yang
terlarang karena mereka masih dalam satu keluarga bangsawan yang memang dilarang
oleh para leluhur, karena larangan itu mereka memilih jalan untuk menggantung
diri
Lanjut ke Kete Kesu, Kete Kesu adalah salah satu
desa wisata di kawasan Tana Toraja juga dimana disini kita bisa melihat adat dan
kehidupan tradisional masyarakat Tana Toraja, di dalamnya terdapat peninggalan purbakala
berupa kuburan batu yang diperkirakan umurnya sekitar 500 tahun lebih. Di dalam
kubur batu yang menyerupai sampan atau perahu tersebut tersimpan sisa - sisa tengkorak dan tulang manusia, dan waktu saya dan teman - teman kesana banyak juga
tengkorak yang jatuh berserakan karena usia peti kayu yang sudah lapuk, dan untuk
merapikan tengkorak - tengkorak tersebut tidaklah semudah yang kita bayangkan, harus
diadakan upacara penyembelihan sapi dan semakin tinggi derajatnya maka semakin
banyak jumlah sapi yang dipotong, hampir semua kubur batu diletakkan
menggantung di tebing atau goa, selain itu di beberapa tempat juga terlihat kuburan
megah milik bangsawan yang telah meninggal dunia.
Setelah itu kita mampir ke tempat wisata namanya Tilanga, sebuah kolam jernih dimana di dalamnya terdapat moa (belut besar), kata orang situ sih klo bisa ngeliat moa ny kita
termasuk beruntung, cara manggil moa ny juga agak unik, menurut cerita sih si
moa ini hanya mau kluar jika di panggil seorang gadis kecil yang harus
menepuk - nepuk tangannya ke air dan dengan memberinya sebuah telur yang di buka ½
kulitnya dan digoyang - goyangkan di air, tapi sayangnya keberuntungan belom berpihak
di kita, moanya belum mau keluar, hehe
Terakhir kita ke Lemo, Lemo adalah suatu makam orang toraja yang mana ditempatkan di dinding, tebing
yang dilubangi dan dimasukkan jenazah dan di depannya terdapat Tau - Tau, Tau - Tau adalah replika atau tiruan dari orang toraja yang sudah meninggal, untuk
menuju ke makam dinding tersebut, kita harus berjalan kaki menyusuri tangga dan
pematang sawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar